Selasa, 17 Juni 2008

BISNIS-KU Retail ATK (Alat tulis kantor dan sekolah)












B,M,.M M



anya:

Saya ingin memulai usaha sendiri tapi sayangnya, modal saya terbatas. Keahlian saya sebenarnya di bidang retail, tapi bidang ini sesak dengan kompetisi. Mohon saran Anda dan alternatif usaha lain yang prospektif dengan resiko kecil. Terima kasih.

Tanjung


Jawaban:

Usaha retail akhir-akhir ini memang sedang menjamur sampai-sampai persaingannya sudah sangat ketat sekali & sulit berkembang. Apalagi dengan sistem franchise dimana seorang pengusaha tidak perlu keahlian khusus untuk menjalankan usaha ini. Jika modalnya cukup, maka keahliannya akan dibantu oleh pihak franchisor.

Namun itu bukan berarti bisnis ini sudah mati sama sekali & tidak lagi memungkinkan untuk dikembangkan. Buktinya masih banyak saja usaha retail baru yang bermunculan. Ini artinya, peluang untuk berkembang masih ada. Karena mereka yang membuka usaha ini tentunya tidak sembarangan juga ketika membuka cabang baru.

Kunci sukses usaha ini biasanya terletak pada lokasinya. Karena untuk harga dan pelayanan umumnya sudah standar dan sulit didiferensiasi. Apalagi untuk faktor harga, biasanya bisnis hanya mengambil margin yang sangat tipis dan mengandalkan dari volume penjualan.

Jika Anda memiliki prospek lokasi yang baik, bukan tidak mungkin bisnis ini bisa Anda jalani lagi dengan baik. Tapi sekiranya Anda ingin mencari alternatif lainpun, jangan jadikan keahlian dan modal sebagai kendala. Karena keduanya masih bisa disiasati jika Anda mau berusaha. Cara terbaik untuk mendapat keahlian dalam bidang tertentu adalah dengan bergabung/ bekerja pada usaha yang sudah berjalan dengan baik. Dan tambahan modal yang paling mudah dan murah adalah dari supplier. Jalin kerja sama yang baik dengan supplier, maka modal bukan lagi kendala.

Salam,
Ahmad Gozali
www.Perencanakeuangan.com


BISNIS-KU Fotocopy

BISNIS-KU Kios HP dan voucher









Prospek Bisnis Mobile


Jika kita melihat pada tahun 2007 banyak sekali bermunculan perusahan-perusahaan telekomunikasi baru di Indonesia. Apa sebenarnya latar belakang yang mendorong para investor bisnis dan para enterpreneur muda untuk terjun di bisnis Mobile ini.

Yaa mobile kata yang tidak asing lagi ditelinga kita, yang membuat kita semua bisa melakukan komunikasi dimana saja dan kapan saja. Sebagai efek dari generasi masa kini dengan interaksi sosial tinggi, tidak heran layanan seperti: sms, chating, blogging dan friendster sangat diminati.

Pertumbuhan
Mungkin salah satu yang menarik dari Mobile ini adalah pertumbuhan pelanggannya yang tinggi. Menurut ATSI (Asosiasi Telepon Seluler Indonesia) data semua pelanggan seluler di Indonesia pada akhir tahun 2006 menjadi 50juta. Dengan tingkat pertumbuhan 30 persen per-tahunnya mengindikasikan bahwa pasar seluler di Indonesia masih belum jenuh. Diperkirakan pertumbuhan pelanggan akan terus meningkat hingga mencapai 100juta, tidak heran banyak operator baru muncul untuk memperebutkan kue 50juta.

Munculnya Peluang Bisnis Baru
Dengan jumlah pelanggan seluler yang besar dan cenderung meningkat setiap tahun, tidak hanya menguntungkan pihak Operator Seluler saja namun membawa seluruh komponen pendukungnya yang akhirnya memunculkan bisnis-bisnis baru yang ikut mendulang emas pada kue ini.

Sebut saja bisnis handphone, yang semakin beragam dan memberikan konsumen banyak pilihan dan alternatif mulai dari yang murah sampai dengan yang bergengsi, dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks, dari yang biasa saja sampai dengan yang fashionable. Dan tidak kurang dari selusin vendor Handphone yang ikut meramaikan pasar handphone di Indonesia.

Tidak ikut ketinggalan bisnis penjualan pulsa yang semakin menjamur, mulai dari supermarket, pinggiran jalan, toko, pasar sampai pedagang kaki lima. Bisnis entertainment juga tidak mau ketinggalan menyingkapi fenomena mobile dengan melakukan penjualan musik-musik mereka melalui jaringan operator, layanan ini kita kenal dengan nama ringtone, rbt, fulltrack, dll. Bisnis media juga ikut meramaikan dengan melakukan penjualan berita melalui sms atau video streaming.

Bagaimana menurut pendapat anda..???
Apakah anda juga ingin ikut meramaikan..???

Sumber : www.mobleil.com




Prospek Bisnis Handphone Masih Cerah

JAKARTA- Prospek bisnis telepon selular (Handphone) di dalam negeri masih cukup cerah terutama permintaan di kalangan menengah atas masih tetap tinggi. Ini dikarenakan pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih belum besar.

"Permintaan masyarakat masih tinggi, karena konsumen menjelang akhir tahun cenderung mencari produk baru," kata Direktur PT Samsung Elektronika Indonesia (SEIN) Lee Kang Hyun seusai peluncuran empat produk baru di Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan, peluncuran produk baru tersebut diharapkan dapat diserap masyarakat luas, baik kalangan atas maupun bawah yang menginginkan model baru.

"Kami optimis pasar akan bisa menyerap produk baru tersebut, " tegasnya.

Menurut Lee Kang Hyun, peluncuran empat handphone baru yakni SGH-D600, SGH-E760, SGH-E350 dan SGH-X620 ini menunjukkan bahwa Samsung tetap komit hadir di pasar telepon selular Indonesia.

Mengenai handphone SGH-D600, Lee Kang Hyun, produk baru yang khusus untuk kalangan atas diharapkan akan dapat dapat terjual antara 7.000 hingga 8.000 unit per bulan dan pada Desember nanti akan mencapai 10.000 hingga 20.000 unit.

''Angka penjualan sebesar itu, terutama disebabkan permintaan handphone di kalangan atas masih tetap besar,''katanya.

Ditanya penjualan handphone SGH-D500 di Indonesia, menurut dia, penjualan handphone tersebut kurang diminati masyarakat Indonesia, sedangkan penjualan handphone tersebut di Perancis maupun di Eropa cukup besar.

"Kami yakin permintaan handphone pada tahun depan akan tetap besar, mengingat jumlah penduduknya yang cukup besar, dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang makin membaik, makin mendorong tingginya permintaan" katanya. (bn-59)

sumber : www.suaramerdeka.com, tgl. 2 November 2006


BISNIS-KU Warnet (Warung Internet)




Prospek Bisnis Warnet

January 4, 2008 | |

Tulisan ini berdasarkan diskusi yang terjadi di milis umum dan milis anggota awari , inti diskusi adalah mempertanyakan prospek dari bisnis warnet ke depan. Isi diskusi dapat dibaca dari arsip milis umum. Milis anggota awari adalah milis tertutup maka arsipnya hanya boleh dibaca oleh member milis tersebut.

Saya tidak memberikan opini apa apa dalam diskusi tersebut, kecuali memberikan beberapa angka yang umum dijadikan acuan di dalam menilai bisnis warnet. Selain itu, saya juga merasa sulit menuliskan pendapat saya dalam alur diskusi yang sudah terlanjur berjalan.

Analisa Prospek Warnet

Jika dipelajari lebih jauh, munculnya warnet di Indonesia disebabkan dua faktor:

  1. Terbatas dan mahalnya akses internet
  2. PC sebagai alat akses utama internet juga masih terhitung mahal bagi mayoritas penduduk di Indonesia.

Melihat kenyataan itu, maka bermunculan warnet-warnet yang memberikan solusi kepada kebutuhan akses internet yang terjangkau. Kedua faktor inilah yang sebenarnya harus diperhatikan oleh pebisnis warnet dalam melihat prospek usaha warnet.

Pertanyaan berikutnya adalah: apakah akses internet dan pc saat ini sudah terhitung murah? Untuk Indonesia yang (sangat) luas ini, maka jawabannya bisa ya bisa tidak. Bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar (ex: Jakarta) harga berlangganan internet sudah sampai pada harga Rp 99.000/bulan/384Kbps/unlimited akses. Namun bagi mereka yang berada di ujung Papua sana bisa senilai 3 juta rupiah untuk 64kbps via VSAT.

Sehingga kesimpulan akhirnya adalah: harga akses internet belum terhitung murah untuk seluruh daerah di Indonesia.

Bagaimana dengan PC? Ini pun masih bisa menjadi perdebatan panjang. Namun harga PC masih berkutat di atas Rp2,5 juta yang menurut saya masih cukup mahal untuk mayoritas masyarakat Indonesia. Melihat dari jumlah kepemilikan PC dibanding jumlah penduduk pun terlihat jelas kenyataan ini. Kesimpulannya: PC juga belum terhitung murah bagi sebagian besar penduduk Indonesia.

Apakah ini berarti bisnis warnet masih prospek? Untuk menjawab ini, mari kita lihat lagi beberapa faktor yang bisa berpengaruh pada warnet:

  • Mulai tersedianya akses Free Wifi/hotspot dimana-mana
  • Penyediaan akses internet di Kampus
  • Penyediaan akses internet di Kantor-kantor
  • Mulai beroperasinya Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional)

Faktor-faktor di atas jika dilihat secara pesimistis bisa dianggap sebagai faktor yang akan menurunkan prospek bisnis warnet. Tapi bagi mereka yang optimis, hal-hal di atas justru memperkuat keberadaan prospek warnet sebagai bisnis. Mereka yang optimis ini menyadari keterbatasan dari akses internet di free wifi, kantor, kampus maupun sekolah (jardiknas) sehingga keterbatasan tersebut bisa dijadikan warnet sebagai daya tarik tersendiri agar pengakses tetap memilih warnet sebagai tempat akses internet. Berita di detikinet tentang ratusan hotspot yang ternyata tidak mampu memikat pengguna bisa menjadi acuan. Walau gratis, hotspot, akses di kantor, Kampus dan sekolah toh tidak bisa digunakan setiap saat, hanya pada jam tertentu saja.

Kembali ke laptop :) eh..warnet; bagaimana jadinya prospek bisnis warnet ini? Saya melihat musuh utama Warnet adalah dirinya sendiri. Kurangnya visi dalam mengelola bisnis dan terjebak kepada asumsi-asumsi dan akhirnya terjebak ke lemahnya daya saing yang berujung ke bangkrut/tutupnya warnet. Lemahnya visi bisa dilihat dari tidak berubahnya model bisnis warnet dari tahun ke tahun. Sejak mulai kita mengenal warnet hingga sekarang, model bisnisnya tidak lebih dari menjual kembali/reseller akses internet.

Dari sisi pelayanan pun tidak berubah, bahkan cenderung statis. Ini tentu kontras dengan kenyataan bahwa internet sendiri adalah tempat dimana individu-individu saling terhubung, berinteraksi, berkolaborasi dan menghasilkan sesuatu layanan yang sulit dikerjakan secara individualistis. Kata “net” yang berarti jaringan tidak dihayati oleh warnet-warnet, mereka asik dengan keterkungkungan di tempat mereka (secara tidak sadar) justru terhubung dengan mudahnya.

Prospek atau tidak warnet bukanlah dari bisnis warnet itu sendiri, tapi bagaimana mengelola dan membawa bisnis itu menjadi sebuah layanan yang tetap dibutuhkan masyarakat. Inilah yang kurang digali oleh warnet-warnet. Sekali warnet mampu memberikan layanan (berbasis IP) yang bagus dan dibutuhkan oleh masyarakat maka prospek bisnis pun akan cerah.

Cuma syaratnya adalah: terhubung, interaksi, dan kolaborasi. Bukan berjalan secara individual.

Sumber : www. irwinday.web.id

BISNIS-KU Wartel



Asalaamu 'alaikum Wr. Wb.

Pak Zainal, saya punya tanah seluas 108 m2. Di atas tanah itu sudah ada bangunan baru seluas 50 m2 yang letaknya dekat jalan raya dan bagus untuk usaha. Di bangunan itu, saya mau bikin usaha wartel, menjual voucher isi ulang atau mengontrakkan ruangan usaha. Yang lebih saya utamakan adalah buka wartel dan jual isi ulang voucher HP. Di sebelah saya sekitar 15 m sudah ada wartel dan orang jual voucher HP tapi mahal harganya karena mereka tempatnya sewa.

Prospek untuk usaha yang saya akan lakukan menurut bapak bagus atau tidak, soalnya sebagian dana saya peroleh dari Bank MUAMALAT. Sekarang ini saya dan suami kerja di perusahaan swasta. Gaji saya dan suami bisa digunakan untuk mengangsur ke bank Muamalat setiap bulan selama usaha itu belum menguntungkan. Atau saya kontrakkan dahulu dan dana dari bank sekitar Rp 50 juta digunakan untuk menambah bangunan lagi. Terima kasih atas sarannya.

Wassalaamu 'alaikum Wr. Wb.

Rahman
fulan3 at eramuslim.com

Jawaban

Wa ’alaikum salaam Wr. Wb.

Bung Rahman. Mohon maaf, saya tidak bisa memberikan prediksi yang sangat rinci karena data yang anda berikan pun terlampau sedikit. Tiga bidang usaha yang anda sebutkan, masing-masing memiliki potensi untuk berkembang, sekaligus bangkrut. Anda menyebutkan bahwa di dekat tempat usaha anda, sudah ada usaha sejenis. Yang perlu anda perhatikan adalah berapa banyak jumlah konsumen masing-masing usaha tersebut (wartel dan voucher HP)?

Lakukanlah survei atau pengamatan kecil-kecilan soal jumlah konsumen ini selama beberapa hari. Anda bisa melakukannya sendiri, atau meminta orang lain untuk melakukannya. Hitunglah jumlah konsumen yang datang ke masing-masing usaha tersebut, kemudian asumsikan nilai belanja masing-masing konsumen. Untuk konsumen wartel, anda bisa juga menambah asumsi dengan memperhitungkan lamanya konsumen tersebut berada di wartel. Misalnya, jumlah konsumen untuk wartel rata-rata dalam satu hari adalah 50 orang,

Dengan waktu bicara rata-rata 5 menit. 10 persen dari jumlah konsumen itu, menggunakan wartel untuk menghubungi HP, dan 10 persen lagi untuk sambungan interlokal. Sisanya, untuk hubungan telepon lokal. Nah, dari asumsi-asumsi itu, anda bisa mengadakan perhitungan, berapa kira-kira omset dan keuntungan yang diperoleh wartel tersebut setiap hari. Demikian juga dengan usaha voucher HP. Anda bia menghitung omset usaha pesaing anda, dengan cara yang hampir sama.

Lakukan pengamatan selama beberapa hari. Hitung saja jumlah konsumen yang datang selama pengamatan, dan cari rata-rata jumlah konsumennya. Berikan asumsi, misalnya 10 persen konsumen membeli voucher seharga Rp 200.000,-, 20 persen membeli voucher seharga Rp 100.000,-, 30 persen membeli voucher seharga Rp 50.000,-, dan 40 persen konsumen membeli voucher seharga Rp 25.000,- Tentu saja anda bisa memberikan asumsi lain berdasarkan alasan anda sendiri. Dengan asumsi-asumsi demikian, anda tentu bisa memperoleh gambaran omset serta keuntungan yang diperoleh oleh usaha penjualan voucher HP calon pesaing anda.

Setelah anda mengetahui prakiraan omset dan keuntungan kedua usaha tersebut, langkah berikutnya adalah mempertimbangkan, apakah jika anda menekuni usaha serupa, anda masih bisa memperoleh keuntungan? Perlu diingat, bahwa selama ini di lokasi tersebut, dengan jumlah usaha voucher HP atau wartel ada 1 buah, menghasilkan omset dan keuntungan sebesar X dan Y rupiah. Jika anda ingin menambah jumlah usaha yang sama di lokasi tersebut, setidaknya anda harus berbagi omset atau keuntungan, misalnya dengan proporsi 50:50. Apakah angka-angka itu masih menghasilkan keuntungan untuk anda, atau bahkan kerugian untuk kedua toko?

Parameter-parameter itu bisa anda gunakan untuk mulai usaha yang sama, atau mencari jenis usaha lainnya. Pilihannya sangat tergantung pada anda sendiri. Jika anda siap rugi dulu untuk beberapa lama menunggu perkembangan pasar, anda boleh tekuni usaha yang sama sekalipun hitung-hitungan usaha tersebut rugi. Tapi jika anda ingin untung dalam waktu singkat, lbih baik anda mencari jenis usaha yang lain. Misalnya penyewaan ruang usaha. Dengan ruang usaha yang sudah ada, tentu anda sudah bisa memulainya.

Hasil dari penyewaan ruang usaha yang ada, bisa anda tambahkan pada jumlah uang yang sudah ada untuk anda bangun ruang usaha baru di tanah yang masih kosong. Untuk anda, saya pikir menyewakan ruang usaha ini lebih aman dibandingkan dengan dua jenis usaha terdahulu.

Demikian jawaban yang bisa saya berikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Selamat berwirausaha. Semoga Allah mengabulkan keinginan anda.

Wa ’alaikum salaam Wr. Wb.

www.eramuslim.com

BISNIS-KU Property

INVESTASI DI PROPERTY
Oleh: Mike Rini

Dikutip dari Danareksa.com

Investasi di property masih jadi pilihan utama kebanyakan orang, sebab orang beranggapan bahwa itu adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan uang. Secara umum investasi property dianggap lebih aman daripada jenis investasi lainnya. Sebabnya Anda menguasai atau mengelola sendiri investasinya, jadi Anda bisa mengendalikan hampir semuanya. Namun hal itu bukanlah satunya keuntungan berinvesatsi di property, karena yang paling menarik sebenarnya dari invesatsi di property ini memungkinkan Anda untuk menggunakan uang orang lain untuk mulai berinvestasi.

Kebanyakan produk investasi lain banyak dipengaruhi oleh faktor luar. Misalnya harga-harga di bursa saham bisa naik turun dengan cepat bahkan signifikan karena isu atau gossip seputar politik, kebijakan pemerintah, keamanan negara, kondisi ekonomi, atau seperti obligasi yang harganya turun saat angka inflasi dan suku bunga naik. Dibandingkan property yang walaupun juga terpengaruh faktor luar, namun perubahannya tidak terlalu cepat, misalnya harga rumah tentunya tidak bisa berubah begitu saja dalam sehari tetapi butuh tahunan.

Keuntungan Investasi di Property
Dengan berinvestasi ke property, Anda mempunyai kesempatan untuk mendapatkan hasil return investasi yang besar. Jika Anda lihat Donald Trump pengusuha property dari Amerika atau Ir. Ciputra dari Indonesia, mereka kaya raya dari bisnis property. Bank juga memiliki property, jika kita perhatikan gedung kantor pusat bertingkat tinggi yang megah, belum lagi puluhan jumlah kantor cabangnya

Banyak cara untuk berinvestasi ke property. Anda bisa memulainya dengan membeli rumah tinggal, ruko, membangun rumah sewaan, bangunan komersial lainnya atau tanah kosong. Dari semua pilihan ini, membeli dan menjual rumah sewaan lebih baik dipilih bagi mereka yang baru akan mulai berinvestasi di property, kemudian sedikit-sedikit menabung dari hasil sewa untuk diinvestasikan kembali..Jika Anda perhatikan banyak orang tertarik untuk membuat rumah sewaan, sebab dengan menjadi induk semang memungkinkan Anda memiliki harta yang bisa Anda kontrol sendiri, kemudian menjualnya nanti. Kabar baiknya Anda tidak memerlukan uang banyak untuk memulai investasi Anda di property.

Penting sekali memahami mengapa property seringkali menjadi pilihan utama orang untuk mengembangkan harta kekayaannya, alasannya bukannya karena property tidak berisiko. Seperti investasi lainnya di property juga mempunyai kendala misalnya para penyewa yang telat membayar sewa rumah, pindah tanpa memberitahu, bangunan yang rusak, kesulitan apapun bisa terjadi. Intinya jika Anda bersedia repot dengan urusan semacam ini, maka investasi di property memang untuk Anda.


Menggunakan Uang Orang lain “ Other People’s Money “
Salah satu hal yang paling menarik dari investasi di property adalah bahwa sistemnya dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan Anda untuk menggunakan uang orang lain untuk membiayai investasi Anda. Ini adalah salah satu konsep terpenting yang membuata rproperty bisa menjadikan Anda bisa lebih kaya dibandingkan investasi lainnya.

Pada jenis investasi lain maka besarnya jumlah investasinya sangat ditentukan dari seberapa banyak Anda bersedia dan mampu membayarnya dengan tunai. Jadi untuk membeli investasi lain Anda barus membayarnya tunai dengan asumsi menggunakan uang Anda sendiri. Kita ambil saja contohnya investasi di pasar modal. Untuk membeli saham maka Anda harus membayar tunai seluruhnya dari kesuluruhan transaksinya, kecuali Anda melakukan margin trading yang sebenarnya sangat berisiko. Begitu juga investasi di obligasi, reksadana, deposito dan tabungan di bank, bahka emas dan barang koleksi yang bernilai seni, semuanya mensyaratkan pembayaran tunai seluruhnya.

Investasi di property tidak demikian, Anda bisa saja membayar sebesar uang muka rumahnya sebesar 10% sampai dengan 30% dari harga rumahnya dalam rangka untuk memiliki barangnya kemudian sisanya bisa dibiayai dari pinjaman ke bank. Jangankan bank, bahkan developernya sendiripun mau memberikan keringanan pembayaran cicilan untuk pembayaran uang muka pembelian barangnya.

Kesempatan untuk menggunakan uang orang lain terwujud dalam bentuk pembiayaan ini disebut dengan istilah leverage, atau kemampuan dalam melipatgandakan sesuatu. Contohnya, dihari pertama Anda berhasil mendapatkan kredit rumah dengan pembayaran uang muka sebesar Rp 30 juta, maka dihari itu pula aset tunai Anda langsung bertambah menjadi Rp 100 juta. Dengan menggunakan pembiayaan maka investasi rumah bisa berlipat ganda dengan dua cara. Pertama, semakin banyak uang yang diinvestasikan maka semakin besar uang orang lain atau pembiayaan yang bisa Anda dapatkan, misalnya dengan uang Rp 30 juta, maka Anda hanya bisa membeli saham sampai sebesar Rp 30 juta. Namun dengan jumlah uang yang sama jika diinvestasikan ke dalam property, maka Anda bisa membeli rumah seharga Rp 100 juta. Dimana Anda membayar uang muka rumah sebasar Rp 30 juta, kemudian bank membiayai sisanya sebesar Rp 70 juta, selanjutnya Anda menjadi pemilik sebuah bangunan seharga Rp 100 juta. Bukankah jumlah tersebut lebih dari 3 kalinya atau 300% berlipat ganda ? Luar biasa.


Mengapa Real Estate Menguntungkan
Menggunakan uang orang lain atau menggunakan pembiayaan merupakan salah satu saja dari kemudahan yang bisa dimanfaatkan dakam berinvestasi ke property. Namun selain itu masih banyak keuntungan investasi di property yang membuatnya sangat menarik di bandingkan investasi lainya.

  1. Arus Kas, “Cash Flow“,
    Arus kas adalah uang yang Anda terima secara rutin atas uang yang Anda tanamkan dalam suatu investasi. misalnya bunga tabungan dan deposito adalah arus kas karena memberikan pendapatan untuk Anda. Dalam property, uang sewa bisa menjadi pemasukan atau arus kas untuk Anda. Semakin banyak bangunan yang bisa Anda sewakan maka semakin besar pula arus kas Anda.

  2. Nilai kepemilikan Anda terhadap rumah tersebut meningkat.
    Nilai kepemilikan atau hak Anda terhadap investasi property yang dibiayai dari konsep menggunakan uang orang lain tadi akan meningkat, jauh melebihi hutang atau kewajiban Anda. Hak kepemilikan seseorang dalam suatu investasi ini dikenal dengan istilah equity. Contohnya jika pembelian investasi property Anda sebesar Rp 100 juta, yang dibiayai oleh bank Rp 70 juta, sisanya yang Rp 30 juta memakai uang Anda sendiri. Maka hak kepemilikan Anda terhadap investasi senilai Rp 100 juta tadi adalah sebesar Rp 30 juta atau 30%nya. Hak kepemilikan akan bertambah nilainya karena adanya pembayaran cicilan hutang yang mengurangi kewajiban. Selain itu hak kepemilikan Anda juga bertambah karena nilai propertinya naik. Nilai property Anda akan naik disebabkan inflasi yang membuat harga barang dan jasa mengalami kenaikan termasuk property. Akibat inflasi ini bukan cuma nilai propertinya yang naik tetapi juga Anda mempunyai kesempatan untuk menaikkan arus kas atau pendapatan rutin Anda dengan cara menaikkan uang sewa rumah sejalan dengan inflasi tadi. Kenaikan nilai property ini bahkan bisa menaikkan kekuatan meminjam Anda. Bank biasanya dengan senang hati memberikan pinjaman tambahan berdasarkan kenaikan harga agunannya atau propertinya. Anda bisa mengunakan uang ini untuk melunasi saldo hutang yang lama, dan sisa uang dari pinjaman tersebut bisa masuk kantong Anda. Kemudian untuk cicilan pinjaman baru sesuaikanlah dengan pemasukan uang sewa.

  3. Kesempatan untuk membangun bangunan yang lebih besar lagi, setelah Anda berhasil melunasi hutangnya, Anda akan mempunyai lebih banyak uang untuk dialokasikan, misalnya untuk membuat property yang sudah ada menjadi lebih besar lagi. Banyak investasi property dimulai dari sebuah bangunan kecil, tetapi karena ada pendapatan dari sewa yang bisa mencover cicilan hutang bulanan, maka membuat propertinya menjadi bangunan lebih besar menjadi sangat mungkin.


Sulitkah Mendapatkan Pinjaman Untuk Investasi Property?
Bagian paling sulit dari semua bisnis adalah mendapatkan uang untuk membiayai bisnis tersebut. Orang bahkan masih sangat sulit untuk meminjam kredit usaha dari bank untuk memulai usaha. Bank biasanya hanya mau memberikan pinjaman hanya kepada bisnis yang sudah berjalan 2 tahun. Hal ini tidak berlaku saat Anda mau meminjam uang ke bank untuk membeli rumah. Tidak peduli apakah Anda baru membeli rumah untuk pertama kalinya atau untuk yang kesekian kalinya, kredit rumah bisa diberikan oleh bank untuk pembelian rumah yang ke berapapun. Selain itu dari sisi bank kredit rumah juga dianggap sebagai jenis kredit yang risikonya paling rendah.

Sebab besarnya cicilan kredit rumah disesuaikan dengan penghasilan Anda, dengan demkian bank berasumsi bahwa debiturnya sudah mempunyai penghasilan yang stabil yang bisa digunakan untuk membayar cicilan bulanan. Kemudian dilihat dari segi jaminanya yaitu bangunan itu sendiri, yang kita ketahui terus mengalami kenaikan harga, maka tidak heran kalau jaminannya umumnya bisa mengcover hutangnya.


Langkah – Langkah Memulai Investasi Di Property
Walaupun ada kesempatan menggunakan pinjaman untuk membiayai investasi property Anda, bukan berarti Anda menjadi lengah. Investasi di property tetap membutuhkan komitmen penggunaan uang dan waktu. Jadi melakukan riset dan menetapkan rencana sebelum berinvestasi di property sangatlah penting. Karena langkah paling awal dan paling penting begitu Anda memutuskan untuk berinvestasi ke property adalah mempelajari segala sesuatunya tentang property sebanyak yang Anda bisa.

  • Terus belajar, ada banyak sumber informasi yang bisa Anda dapat untuk belajar tentang investasi property misalnya dari buku – buku, kursus, seminar, juga internet dan lain-lain. Untuk mengenal bisnis property Anda juga bisa mengambil kerja paruh waktu sebagai broker property. Keuntungannya, selain Anda bisa mempraktekkan apa yang Anda pelajari dari berbagai sumber informasi tadi, Anda juga bisa mendapatkan komisi penjualan dari property yang Anda jual. Belum lagi kesempatan untuk membangun jaringan atau network yang tentunya akan sangat bermanfaat untuk membantu bisnis property Anda nanti. Melakukan riset terlebih dahulu akan membuat Anda “awas” terhadap risiko atau problem-problem yang mungkin timbul berkenaan dengan kepemilikan property misalnya bisa terjadi masalah dengan para penyewa, biaya-biaya perawatan bangunan.
  • Bekerja samalah dengan agen penjual rumah atau broker property, setelah Anda membekali diri Anda dengan informasi yang memadai tentang bisnis property maka selanjutnya carilah seorang agen penjual rumah atau broker property yang bersedia membantu Anda memahami lebih jauh tentang bisnis property. Carilah agen penjual yang sudah berpengalaman minimal 2 tahun, biasanya mereka sudah jauh lebih menguasai bisnis property. Sebaiknya Anda mencari agen penjual rumah yang bekerja fulltime daripada partime, sebab dikhatirkan mereka tidak bisa memenuhi
  • Riset mengenai suku bunga, kenaikan harga property, harga sewa,jika Anda mau menggunakan pembiayaan dari bank maka bandingkanlah suku bunga kredit bank yang satu dengan yang lain dan carilah yang paling kompetitif. Kemudian juga mengenai asumsi kenaikan harga propertinya sehingga Anda bisa menentukan kira-kira berapa harga jualnya suatu saat nanti. Jangan lupa jika Anda ingin mendapatkan pemdapatan dari sewa ruamh, maka sebelum menentukan harga sewa carilah informasi mengenai harga sewa rumah yang pantas untuk daerah tersebut yang disesuaikan dengan kondisi bangunannya.


Your Action Plan
Setelah Anda berketetapan hati untuk berinvestasi di property, maka selanjutnya Anda tinggal menetapkan tujuan dari investasi property Anda secara spesifik dan terukur. Misalnya Anda ingin mendapatkan uang Rp 100 juta yang Anda tanamkan dalam investasi property e atau pembelian property bisa menjadi Rp 1 M dalam 10 tahun. Setelah Anda menetapkan tujuan barulah Anda bisa menentukan jenis property apa yang cocok untuk mencapai tujuan tersebut, apakah perumahan, bangunan komersial.. Hitunglah berapa banyak jumlah uang yang dibutuhkan untuk nvestasi tersebut, kondisi pasar propertinya, kemudian jumlah uang sewa yang bisa Anda harapkan, juga berapa banyak bangunan yang bisa Anda beli. Dengan melakukan riset seperti dianjurkan diatas, maka Anda bisa memperkirakan berapa banyak uang yang mesti Anda sediakan dan berapa hasil investasi yang bisa diharapkan untuk terus berkembang. Anda bahkan bisa perkirakan berapa lama property tersebut harus Anda tahan sebelum menjualnya. Dengan membuat tujuan keuangannya akan memberikan Anda semacam pedoman untuk memulai bisnis baru Anda, mengambil tindakan-tindakan yang perlu, melakukan antisipasi risiko, kemudian melakukan investasinya.


Selamat berinvestasi !

Salam
Mike Rini
Perencana Keuangan

Sumber : www.perencanakeuangan.com



BISNIS-KU Tambak Udang




Tambak udang

Sebuah tambak udang adalah sebuah bisnis "aquaculture" dirancang untuk meningkatkan dan memproduksi udang laut atau prawn untuk konsumsi manusia. Pertambakan udang komersial dimulai pada 1970-an, dan produksi tumbuh dengan cepat, terutama untuk memenuhi pertumbuhan permintaan Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa barat. Produksi global total dari udang tambak mencapai lebih dari 1,6 juta ton pada 2003, mewakili hampir 9 milyar dolar AS. Sekitar 75% udang tambak diproduksi di Asia, terutama di China dan Thailand. 25% sisanya diproduksi di Amerika Latin, di mana Brazil merupakan produsen terbesarnya. Negara pengekspor terbesar adalah Thailand.

Pertambakan udang telah berubah dari bisnis tradisional, skala-kecil di Asia Tenggara menjadi sebuah bisnis global. Kemajuan teknologi telah mendorong pertumbuhan udang dengan kepadatan yang lebih tinggi, dan broodstock dikapalkan ke seluruh dunia. Hampir seluruh udang yang dikembangkan adalah penaeid (yaitu, udang dari famili Penaeidae) dan hanya dua spesies udang -- Pacific White Shrimp dan Giant Tiger Prawn; hampir mencakup 80% dari seluruh udang yang dikembangkan. Industri monokultur ini sangat mudah terserang penyakit, yang menyebabkan beberapa pemusnahan dari populasi pertambakan udang. Peningkatan masalah ekologi, terjadinya penyebaran penyakit berkali-kali, dan tekanan dan kritikan dari NGO dan negara konsumen mengubah industri ini pada akhir 1990-an dan biasanya pengaturan yang lebih ketat dari pemerintah. Pada 1999, sebuah program yang ditujukan pada pengembangan dan promosi praktek pertambakan yang lebih terjamin dilaksanakan, termasuk badan pemerintah, wakil industri, dan organsiasi lingkungan.

Sumber : www.id.wikipedia.org




Bangkitnya Udang Windu
Senin, 30 Oktober 2006 | 14:09 WIB

TEMPO Interaktif, KARAWANG:

Sudah beberapa malam Widi Riyanto harus tidur di tambak udang di tepi pantai Desa Ciparage, Kabupaten Karawang, yang sepi. Sebelum matahari terbit, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia itu harus memanen ribuan ekor udang windu pesanan sejumlah restoran makanan laut di Jakarta.

Udang windu itu berumur 120 hari, yang sudah bisa dipanen dengan harga lumayan tinggi, Rp 51 ribu tiap kilogram. "Rata-rata size 40, tiap kilogram berisi 40 ekor udang seberat 25 gram," kata Widi sambil memamerkan udang yang juga dikenal sebagai udang harimau karena belang-belang hitam di punggungnya itu.

Panen udang windu di Kecamatan Tempuran itu cuma terjadi di tambak Widi dan tim Pusat Penelitian Limnologi LIPI. Ribuan hektare tambak lain di sepanjang pesisir Pantai Utara Jawa di Kabupaten Karawang itu sebagian besar dibiarkan terbengkalai. Tanahnya pecah-pecah karena kekeringan. Sebagian lagi dijadikan tambak garam.

Peneliti perikanan kelahiran Kebumen itu menyatakan tambak di sana tak lagi memproduksi udang windu sejak 1990-an. Produksi udang yang sempat menjadi primadona kawasan itu pada 1980-an tersebut terus menurun dan tak bisa hidup lama. "Baru usia 40-50 hari sudah mati," kata Widi. "Banyak petani yang putus asa, tak mau lagi usaha tambak udang. Dulu di sini semuanya tambak udang."

Hasil kajian LIPI di pertanian tambak udang Karawang sejak dua tahun lalu menunjukkan kematian udang itu disebabkan oleh penurunan kualitas air dan kerusakan sedimen. Tri Widiyanto, peneliti limnologi LIPI, menyatakan sekarang ini lebih dari 50 persen tambak udang di Indonesia tidak beroperasi, dari Karawang, Indramayu, sampai Lampung.

"Penurunan kualitas air dan kerusakan sedimen itu terjadi akibat tingginya kandungan bahan nitrogen anorganik, senyawa organik karbon, dan sulfida," kata Tri.

Pakar mikrobiologi perairan ini menuturkan, penumpukan senyawa kimia itu berasal dari sisa pakan, kotoran udang, serta pemupukan jangka panjang. Kondisi itu mempengaruhi kandungan senyawa amoniak, nitrit, nitrat, hidrogen sulfida, dan senyawa karbon yang bersifat toksik pada sistem tambak udang.

"Tambak di sini kebanyakan sedimen tua, sudah rusak," kata Tri. "Orang bertambak kan pakai kapur. Itu sudah berapa ton kapur yang masuk? Berapa pakan, nutrien yang tidak bisa dikeluarkan lagi?"

Untuk mengembalikan kondisi tambak, satu-satunya jalan hanyalah bioremediasi, aktivitas organisme untuk mengembalikan lagi proses dekomposisi. Teknik ini menyembuhkan tambak yang "sakit" dengan menambahkan mikroorganisme tertentu. "Mengeluarkan nitrogen dari tambak hanya bisa dilakukan bakteri-bakteri ini," kata Tri. "Kincir air tidak sanggup. Aerojet juga nggak bisa. Harus secara biologis."

Selama tujuh tahun Tri mengumpulkan dan mengisolasi bakteri yang hidup di berbagai tambak udang, dari Lampung, Sulawesi, sampai pantai selatan Jawa. Di laboratorium mikrobiota dan laboratorium hidrodinamika Pusat Penelitian Limnologi LIPI di Cibinong, Tri melakukan seleksi untuk mencari bakteri apa yang paling baik guna menghilangkan hidrogen sulfida (H2S), amoniak, nitrat, dan nitrit.

"Kami juga mendapat bakteri yang mampu menghilangkan senyawa organik," kata peneliti kelahiran Cilacap, 23 April 1963, itu. "Dari situ kami membuat konsorsium, kami inokulasikan, dan kami coba. Inilah salah satu hasilnya."

Pengujian skala laboratorium juga menunjukkan produk bioremediasi buatan Tri dan Widi lebih baik dibanding produk serupa dari Taiwan dan Amerika Serikat. "Ternyata bakteri indigenous dari sekitar tambak daerah tropis Indonesia lebih bagus," katanya.

Sudah dua kali Tri dan Widi panen udang besar ini sejak 2005. Mereka berharap udang windu kembali menjadi primadona di pantai Karawang. Sayang, para petani masih ragu-ragu. Bisnis udang windu bukan bisnis tanpa modal. Untuk meraih omzet Rp 250 juta tiap hektare, mereka harus keluar modal lebih dari separuhnya untuk pakan dan solar.

"Petani masih melihat," kata Tri. "Panen pertama mereka bilang kebetulan. Panen kedua mereka mulai melihat ini bukan kebetulan lagi. Kalau sudah ketiga, mereka baru yakin ini bisa diterapkan."

Sumber : www.tempointeraktif.com


BISNIS-KU




1. Retail ATK (Alat tulis kantor dan sekolah)
Jl.Kertaya - Surabaya, Jl. Lidah Wetan - Surabaya, Jl. Gayungsari - Surabaya & Jl. Tidar - Suarabaya

2.Bisnis fotocopy
bergerak dibidang penjualan, sewa, service & sparepart
Jl. Gayungsari

3.Kios HP dan voucher
Konsep buka 24 jam meliputi penjualan HP, voucher elektrik-fisik, accessories HP & service HP
Jl. Raya dharmahusada

4. Warnet & wartel
Saat ini telah dibuka 3 outlet dan kami juga melayani jasa pembuatan warnet (hardware & software), jual beli komputer dan service

5. Property
Telah membuka tanah kavling siap bangun didaerah Tandes dan juga jual beli rumah, tanah

6.Tambak Udang
Bekerjasama dengan beberapa teman telah membuka lahan tambak udang di daerah Sumenep - Madura

Serba Serbi Usaha Retail

Banyak Pengusaha Retail Tak Punya NPWP

22 Agustus 2007 | 16:44 WIB

MEDAN (Berita): Dalam Undang-undang dasar juga diatur bahwa tugas warga negara adalah membela negara dan membayar pajak, namun sampai sekarang masih banyak, khususnya para pedagang dan pengusaha retail yang belum memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP).

“Untuk itu, dalam ekstensifikasi pajak ini, kita akan sisir pusat-pusat perbelanjaan dan pertokoan di Medan. Sebab sekarang ini jika tidak punya NPWP, apa kata dunia,” kata Sius Haloho, SH,MM, Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Barat dalam sosiasliasi pajak yang dihadiri para pedagang/pengusaha di lingkungan Plaza Millenium Jalan Kapten Muslim Medan Selasa (21/8) sore.

Sius mengatakan tujuan ekstensifikasi adalah untuk menggali potensi pajak. Jadi dalam penyisiran nanti, diharapkan adanya pertambahan wajib pajak (WP) dengan adanya pemberian NPWP.

Sekarang ini, untuk memperoleh NPWP, mudah sekali karena cukup mengklik website Ditjen pajak yakni www.pajak.go.id atau call center KPP Medan Barat di HP nomor 081396342000. Jadi tak perlu ke kantor pajak, bisa mendapatkan NPWP melalui website tadi.

“Sebab lucu juga kalau bisa bangun Ruko tapi tidak punya NPWP, apa kata dunia nanti,” papar Sius, seraya menambahkan penghasilan negara ini sebagian besar diperoleh dari pajak.

Sius menyebut upaya dia menyisir kembali pusat-pusat bisnis itu sejalan dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER 175/PJ/2006 tentang Tata Cara Pemutakhiran Data Objek Pajak dan Ekstensifikasi Pajak Orang Pribadi (OP) yang melakukan kegiatan usaha dan atau memiliki tempat usaha di kawasan pusat perdagangan dan pertokoan.

Legalitas lain yang menopang dilakukannya penyisiran di pusat pertokoan, jelas Siur adalah Peraturan Dirjen Pajak nomor 16/PJ/2007 tentang Pemberian NPWP bagi pengurus, komisaris, pemegang saham/pemilik dan pegawai melalui pemberi kerja.

Peraturan PER 175 itu, kata Sius, memaparkan bahwa wajib pajak OP yang melalukan kegiatan usaha adalah setiap penyewa/pengguna tempat usaha yang melalukan usaha pedagangan atau melakukan usaha jaa di pusat perdagangan dan atau pertokoan.

Jadi wajib pajak OP yang memiliki tempat usaha di pusat perdagangan/pertokoan adalah setiap orang pribadi yang berdasarkan hukum memiliki objek pajak yang digunakan sebagai tempat kegiatan usaha wajib pajak.

Dalam pelaksanaannya, jelas Sius, setiap objek pajak di pusat perdagangan/pertokoan wajib mengisi surat pemberitahuan objek pajak (SPOP). Setiap wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP.

Sedangkan pemutakhiran data objek pajak dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP PBB) atau Kantor Pelayanan Pajak Pratama. NPWP diberikan kepada orang pribadi yang belum memiliki NPWP. Pemberian NPWP dilakukan oleh Kantor Pajak Lokasi atauKantor Pelayanan Pajak Pratama Lokasi.

Menurut Sius, pihaknya sudah memiliki datas base yang memadai. Setelah dilakukan survei di lapangan ternyata terdapat perbedaan antara data dengan kenyataan maka kepada pengusaha akan diberikan NPWP yang ditetapkan secara jabatan.

Selain itu, katanya, bagi NPWP yang tidak membuat Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak (SPT) bisa diperiksa oleh fiskus. Jadi mengacu kepada Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) yang baru maka WP yang melakukan kewajibannya bisa diperiksa lima tahun berlaku surut.

Dalam sosialisasi itu, aparat fiskus KPP Medan Barat menerangkan tentang tata cara pengisian Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) sekaligus meminta foto copy pedagang retail di Millenium Plaza untuk diproses NPWP-nya bagi yang belum memiliki NPWP.

Direktur PT Perkasa Intinusa Herry Zulkarnain selaku pengelola Plaza Millenium kepada wartawan mengatakan di plazanya terdapat 300 pengusaha. Namun dia mengaku tidak tahu pasti berapa yang sudah memiliki NPWP karena untuk menyewa di sana tidak perlu ada NPWP.

Namun menurut Herry, bagi pedagang retail yang mendapatkan izin usaha, pasti ada NPWP-nya. Sebab untuk mengurus izin usaha, persyaratannya harus mempunyai NPWP.

Akan halnya PBB, menurut Herry, tetao dikenakan kepada pegadang yang menyewa Millenium Plaza. Jadi PBB dikenakan ke induknya (Millenium Plaza), lalu pengelola gedung ini membagikan kembali pengenaan PBB tersebut ke pedagang yang menyea di sana dengan jumlah bervariasi tergantung dari luas ruangan/stan. (wie )

Sumber : www.beritasore.com

Senin, 16 Juni 2008

Pedagang, Perdagangan dan Distribusi

Pedagang

Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan, memperjualbelikan barang yang tidak diproduksi sendiri, untuk memperoleh suatu keuntungan. Pedagang dapat dikategorikan menjadi:

  1. Pedagang grosir, beroperasi dalam rantai distribusi antara produsen dan pedagang eceran.
  2. Pedagang eceran, disebut juga pengecer, menjual produk komoditas langsung ke konsumen. Pemilik toko atau warung adalah pengecer.

Perdagangan

Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya. Pada masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu menukar barang dengan barang. Pada masa modern perdagangan dilakukan dengan penukaran uang. Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar barang atau jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual.


Distribusi (bisnis)

Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.

Apakah retail itu?
Suatu kegiatan menjual barang dan jasa pada konsumen akhir, merupakan mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen ke konsumen.


Sumber : www.id.wikipedia.org